7 Kuliner Khas Kudus, Asli Bikin Meleleh di Mulut
8:58 pm
Hola-Halo
Travelers... ✋✋✋
Kali ini Hola-Halo Kudus bakal ngebahas tentang 7 kuliner khas Kudus, yang pastinya bikin meleleh mulut kamu nih
Trav. So, mana suaranya pecinta Kuliner…? Hehe.
1. Soto
Kudus
Bagi pecinta kuliner,
uda familiar dong dengan soto yang satu ini pastinya. Soto Kudus adalah salah satu kuliner khas
Kudus yang sudah terkenal se-nusantara. Ada dua jenis soto kudus nih Trav,
yakni soto kerbau dan soto ayam. Tinggal pilih nih, mau pilih yang mana. Soto
terdiri dari kol, taoge, seledri, potongan daging dan taburan bawang goreng yang
diguyur dengan kuahnya yang khas banget deh rasanya. Soto lebih enak jika dimakan dengan
sate usus, jeroan, tempe, perkedel, dan gorengan. Travelers minat? Buruan deh,
langsung meluncur ke Soto Kudus Pak Denuh di Jl. R.
AgilKusumadya, tepatnya di jalur khusus motor. Untuk harga,
masih dikisaran Rp.6.000/ porsi, Trav.
2. Sate
Kudus
Aiiish,
tahan air liurnya ya Trav. Karena sekarang waktunya kita ngebahas sate. Siapa sih yang
gak tahu Sate? Barrack Obama aja sampe ketagihan kok ya. Yang khas dari sate Kudus
yakni dagingnya nih, Trav. Sedikit share nih Trav,
sebagian penduduk Kudus masih mengikuti tradisi untuk tidak memakan sapi.
Kenapa ? Karena di zaman Sunan Kudus saat menyebarkan agama Islam,
melarang pengikutnya untuk menyembelih sapi demi menghormati penduduk agama Hindu
yang dominan di Kudus dulu. Duh, toleran banget ya..
Salah
satu tempat makan yang bisa dicoba yakni Sate Kebo Menara. Berada di sebelah utara
Masjid Menara Kudus, yang pasti mudah diakses nih. Harganya cukup terjangkau, Rp. 26.000/
porsi, Trav udah bisa nikmatin deh. Yang khas dari sate kerbau di
warung ini adalah parutan kelapa yang di serundeng dan ditambah rempah-rempah untuk bumbunya lho.
Duh, uda kebayang kan enaknya gimana..
3. Garang Asem
Bagi
kalian penikmat ayam, gak lengkap jika belum nyobain makanan yang satu ini. Garang Asem.
Garang Asem lebih enak disandingkan dengan nasi sebagai lauk saat makan. Makanan khas Kudus
yang satu ini dibuat dari potongan ayam, irisan cabai, santan, tomat,
dan blimbing wuluh. Nama Garang Asem sendiri berasal dari proses
masaknya dengan cara dikukus (garang) dengan daun pisang, dan kata “Asam” berasal dari
rasa bahan tomat dan blmbing wuluh. Jadi itu kuah dan rasa dagingnya asam, pedas,
dan gurih pokoknya. Cukup Rp. 23.000/ porsi, Trav bisa langsung kesalah satu rumah makan Sari Rasa yang berada di Jl. R.
Agilkusumadya.
4. Lentog Tanjung
Selain terkenal dengan wisata religinya,
Kudus juga terkenal karena makanannya yang satuini, Trav.
Lentog Tanjung. Lentog diartikan montog/ pulen dari bentuk lontongnya. Sedangkan kata “Tanjung” adalah nama daerah
di Kudus yang pertama kali mempopulerkan kuliner ini.
Lentog Tanjung terdiri dari lontong, tewel (nangkamuda), dan sayur lodeh serta tempe.
Rasanya gurih, legit, pedas, dan enak pastinya. Biasanya disajikan dengan tambahan telur puyuh,
sate usus atau gorengan. Jika Trav pengen nyobain makanan yang satu ini, 20 kios uda siap berjejer
di sepanjang Jl. Tanjung Karang Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Buka mulai pukul
06.00 - 11.00 WIB. Tenang, soal harga sih terjangkau, masih dikisaran Rp.3.000/
porsi. Yakin gak mau nyobain?
5.
Nasi Pindang
Kuliner Kudus: Nasi Pindang |
Kuliner satu ini berasal dari Desa Colo, di
lereng Gunung Muria. Nasi pindang adalah kuliner berupa nasi dan olahan daging kerbau yang
disajikan dengan kuah pindang dan daun melinjo. Bagi yang tidak tahu mungkin mengira rawon,
karena kuahnya yang terlihat gelap. Kuah pindang kerbau ini berwarna kecoklatan karena dicampur dengan kluwak sama seperti rawon,
bedanya nasi pindang menggunakan santan untuk rasa gurih, sedangkan rawon tidak. Biasanya disajikan diaatas piring beralas daun pisang
yang disatukan ujungnya (pincuk). Rasanya gurih dan manis. Jika ingin mencoba,
Trav bisa kekompleks Taman Bojana,
sebelah timur kantor Pendopo Kudus. Masalah harga bervariasi, harga kurang murah bisa cek warung sebelah. Hehe.
6.
Pecel Pakis
Kuliner Kudus: Pecel Pakis |
Selain nasi pindang,
Colo juga terkenal dengan Pecel Pakis. Pecel ini tidak jauh beda dengan pecel pada umumnya,
bedanya sayuran yang digunakan adalah pakis yang banyak tumbuh di
lereng-lereng Gunung Muria. Konon katanya, pecel pakis di Colo bermula ketika seorang warga Colo menjadi juru masak
di Keraton Solo. Anak sang juru masak inilah yang kemudian membuka warung pecel di
daerah Colo. Sulyati (60)
adalah generasi ketiga warung Mbok Yanah yang berdiri sejak 1974 ini. Sulyati meneruskan usaha ibunya,
Yanah yang kemudian dijadikan nama warung. Yanah meneruskan usaha dan resep dari ibunya,
Aminah. Selama 20 tahun, sejak 1950. So, tunggu apalagi buat makan makanan keraton?
7. Nasi Tahu
Kuliner Kudus : Nasi Tahu |
The last, kita ngebahas tahu-tahuan,
Trav. Maksudnya nasi tahu. Yang udah pernah nyobain tahu gimbal, mungkin bakal ngira ini makanan
yang sama. Tapi beda lho Trav. Kalo nasi tahu khas Kudus gak pake udang ya.
Rasanya mantep deh pokoknya, cobain aja. Cukup Rp. 8.000/ porsi, langsung tancap gas
ke warung Nasi Tahu pak Kasto di Jl. Nitisemito (depan kantor pajak). Bukanya mulai
16.30 – 21.00 WIB. Jadi, gak perlu nangis kelaperan kalo malem-malem cari makan deh ya..
Jangan bingung, jangan galau. Sepulang dari Kudus
dijamin sehat walafiyat itu lidahnya. Hehe. Jadi, mau langsung incip kuliner yang
mana dulu nih Trav ?
1 komentar
Sateeeee. Bawain dong, Trav.
ReplyDelete